Rajawaliborneo.com.OGAN ILIR – Nasib tragis dialami seorang Wartawan Sumsel, selaku Anggota IWO INDONESIA berinisial JND telah Di aniaya bahkan hampir dikeroyok oleh pekerja anak buah gudang,
Penganiayaan yang di alami Wartawan Sumsel inisial (JND) ini di lakukan Oleh Pemilik Gudang BBM Ilegal, inisial Jhon.
Lokasi kejadian di pinggir jalan lintas Palembang-Indralaya,
Masih wilayah Hukum Polsek Indralaya Utara, kabupaten Ogan ilir, kejadian pada Sabtu (10/2/2024).
Kronologi kejadian penganiayaan Wartawan inisial JND ini, sekira jam 16:30 sore, menerangkan pada media ini.
“Saya di aniaya pemilik Gudang BBM ilegal yang Bernama Jhon bahkan sempat mau menikam saya pakai senjata tajam jenis pisau lancip, di depan gudang BBM Ilegal lokasi jln Palembang-Indralaya tepat di…. hingga mencederai bagian tubuh, motor, dan Handphone saya rusak, ujar wartawan Sumsel, JND, yang bekerja di Redaksi Buser24jam.com,sebagai Koordinator Liputan.
Lanjut JND
“dengan beringas pelaku jhon ingin menusuk saya untung cepat menghindar, kejadian di saksikan ada 8 orang saksi Para pekerja gudang BBM ilegal, dan juga ada 3 orang wartawan satu profesi yang di kenal berada di lokasi kejadian inisial MST, HND, YNT, ke tiga wartawan itu juga menyaksikan langsung kejadian saya saat di aniaya, terangnya.
Penganiayaan sempat di halangi oleh wartawan Inisial YNT namun pelaku Jhon masih nekat mau menusuk saya, “sempat lari menghindar cari Aman, namun pelaku Jhon sempat masih mengamuk sambil membawa senjata tajam dan berkata kasar, “pelaku jhon ucapkan kata ancaman Bunuh bae wartawan ni berucap dari mulutnya, “apa bila sampai gudang BBM Ilegal ku di tutup kamu-kamu Wartawan Pasti ada yang ku culik, ucapnya mengancam.” awas.. wajah kamu wartawan akan ku ingat dengan mata melotot sambil mengancam.
Mendapat keterangan dari korban JND
Perbuatan pelaku jhon selaku Pemilik Gudang BBM Ilegal tersebut membuat berang sejumlah Jurnalis dan wartawan sumsel.
tak sampai di situ, JND yang seorang Wartawan sumsel, sebagai Koordinator Liputan Dari Redaksi Buser24jam.com juga sempat kabur menyelamatkan diri, tapi sempat masih di kejar oleh pelaku , dan juga sampai ada seseorang pekerja gudang mengamuk dan mengeluarkan senjata tajam jenis parang panjang mengacung-kan menantang.
Insiden ini berawal dari korban JND selaku wartawan sedang melintas mau jalan Pulang ke arah gelumbang JND sebagai pekerja Jurnalis ini mampir sebentar, di karenakan melihat ada 3 Orang rekannya seprofesi yang di kenal, MST, HND, dan YNT lagi duduk di pinggir jalan dekat lokasi Gudang BBM ilegal Drilling.
Nah… “karna perkara apa saya kurang tau persis masalahnya apa…? tiba-tiba Pelaku Jhon mengeluarkan senjata tajam jenis pisau Lancip yang sudah di siapkan nya didalam tas pinggang,
langsung berdiri mendorong dan mau menusuk saya, “saya masih sempat menepis pisau yang akan di tikamkan nya ke tubuhku, beberapa kali pelaku jhon mencoba menusukan Senjata tajam nya ke tubuh ku, “hingga saya terjatuh tepat menimpa motor, sehingga mengakibatkan motor saya rusak dan Handphone pecah,juga mengalami luka memar di pelipis kiri.” dengan kejadian ini wartawan Sumsel JND menyampaikan kepada media ini merasa di rugikan dan nyawanya terancam.
Sejauh ini dia tidak pernah tau apa kesalahannya yang sebenarnya.
karana wartawan JND tidak pernah berperkara sama gudang-gudang BBM ilegal, apa lagi persoalan sama pelaku jhon
Karna merasa di rugikan dan terancam Korban JND akan membawa perkara ini ke Pihak yang berwajib.
Kendati demikian informasi yang di himpun Media ini
Atas nama Solidaritas Profesi Wartawan/Jurnalis sumsel, mengutuk keras Perilaku oknum pemilik gudang Mafia BBM Ilegal inisial jhon dan para Pekerjanya yang terlibat menganiaya dan mau mengeroyok korban wartawan inisial JND, dapat di usut tuntas Pelakunya.
Delik hukum Perilaku penganiayaan terhadap Jurnalis, JND oleh Jhon dan rekan telah melanggar Undang-undang Pers No.40 tahun 1999, berbunyi pada pasal – pasal nya seperti :
“,Pasal 18,ayat(1)Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan kekerasan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan jurnalis ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
“,Pasal 2, tentang Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.”,
“,Pasal 6 tentang Pers nasional mempunyai peranan penting dalam memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mengembangkan pendapat umum, dengan menyampaikan informasi yang tepat, akurat dan benar. Hal ini akan mendorong ditegakkannya keadilan dan kebenaran, serta diwujudkannya supremasi hukum untuk menuju masyarakat yang tertib.”
Dari uraian Pasal-pasal yang termaktub di atas sudah jelas aturan nya dengan undang-undang pokok pers No 40 tahun 1999 bahwasanya Pers, bila di langgar aturan oleh pelaku inisial jhon, bersama Rekan-rekannya yang telah menganiaya korban seorang wartawan sumsel, juga dapat di kenakan pasal KUHP Pidana Sesuai kasus nya dalam pasal sangkaan Penganiayaan korban dari Redaksi grup media Buser24jam.com,”pelaku terancam dijerat dengan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 40 tentang Pers subsider Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 KUHP subsider Pasal 335 KUHP.”
Dimohon kepada Bapak Kapolda Sumsel, bersama jajaran nya untuk menindaklanjuti laporan jurnalis sumsel tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan seluruh media di Nusantara Indonesia mengecam keras Perilaku oknum Mafia penampungan BBM Ilegal Drilling, yang berlokasi di jalan lintas Palembang-Indralaya, Ogan ilir terutama profesi jurnalis/wartawan Sumsel Sangat perihatin atas kejadian yang menimpa Rekan Seprofesi.
Dan akan mengkonfirmasi lebih lanjut Kapolres Ogan Ilir terkait kejadian ini.
Untuk di tindak Oknum-oknum yang mengancam, kegiatan Wartawan.
Adapun Kronologi kejadian penganiayaan Wartawan inisial JND ini, sekira jam 16:30 sore, menerangkan pada media ini.
“Saya di aniaya pemilik Gudang BBM ilegal yang Bernama Jhon bahkan sempat mau menikam saya pakai senjata tajam jenis pisau lancip, di depan gudang BBM Ilegal lokasi jln Palembang-Indralaya tepat di…. hingga mencederai bagian tubuh, motor, dan Handphone saya rusak, ujar watawan Sumsel, JND, yang bekerja di Redaksi Buser24jam.com,sebagai Koordinator Liputan.
Lanjut JND,
“dengan beringas pelaku jhon ingin menusuk saya untung cepat menghindar, kejadian di saksikan ada 8 orang saksi Para pekerja gudang BBM ilegal, dan juga ada 3 orang wartawan satu profesi yang di kenal berada di lokasi kejadian inisial MST, HND, YNT, ke tiga wartawan itu juga menyaksikan langsung kejadian saya saat di aniaya, terangnya.
Penganiayaan sempat di halangi oleh wartawan Inisial YNT namun pelaku Jhon masih nekat mau menusuk saya, “sempat lari menghindar cari Aman, namun pelaku Jhon sempat masih mengamuk sambil membawa senjata tajam dan berkata kasar, “pelaku jhon ucapkan kata ancaman Bunuh bae wartawan ni berucap dari mulutnya, “apa bila sampai gudang BBM Ilegal ku di tutup kamu-kamu Wartawan Pasti ada yang ku culik, ucapnya mengancam.” awas.. wajah kamu wartawan akan ku ingat dengan mata melotot sambil mengancam.
Mendapat keterangan dari korban JND
Perbuatan pelaku jhon selaku Pemilik Gudang BBM Ilegal tersebut membuat berang sejumlah Jurnalis dan wartawan sumsel.
tak sampai di situ, JND yang seorang Wartawan sumsel, sebagai Koordinator Liputan Dari Redaksi Buser24jam.com juga sempat kabur menyelamatkan diri, tapi sempat masih di kejar oleh pelaku , dan juga sampai ada seseorang pekerja gudang mengamuk dan mengeluarkan senjata tajam jenis parang panjang mengacung-kan menantang.
insiden ini berawal dari korban JND selaku wartawan sedang melintas mau jalan Pulang ke arah gelumbang JND sebagai pekerja Jurnalis ini mampir sebentar, dikarenakan melihat ada 3 Orang rekannya seprofesi yang di kenal, MST, HND, dan YNT lagi duduk di pinggir jalan dekat lokasi Gudang BBM ilegal Drilling.
Nah… “karna perkara apa saya kurang tau persis masalahnya apa…? tiba-tiba Pelaku Jhon mengeluarkan senjata tajam jenis pisau Lancip yang sudah di siap kannya didalam tas pinggang,
langsung berdiri mendorong dan mau menusuk saya, “saya masih sempat menepis pisau yang akan di tikamkan nya ke tubuhku, beberapa kali pelaku jhon mencoba menusukan Senjata tajam nya ke tubuh ku, “hingga saya terjatuh tepat menimpa motor, sehingga mengakibatkan motor saya rusak dan Handphone pecah,juga mengalami luka memar di pelipis kiri.” dengan kejadian ini wartawan Sumsel JND menyampaikan kepada media ini merasa di rugikan dan nyawanya terancam.
Sejauh ini dia tidak pernah tau apa kesalahannya yang sebenarnya.
karana wartawan JND tidak pernah berpekara sama gudang-gudang BBM ilegal, apa lagi persoalan sama pelaku jhon
Karna merasa di rugikan dan terancam Korban JND akan membawa perkara ini ke Pihak yang berwajib. Kendati demikian informasi yang di himpun Media ini
Atas nama Solidaritas Profesi Wartawan/Jurnalis sumsel, mengutuk keras Perilaku oknum pemilik gudang Mafia BBM Ilegal inisial jhon dan para Pekerjanya yang terlibat menganiaya dan mau mengeroyok korban wartawan inisial JND, dapat di usut tuntas Pelakunya.
Delik hukum Perilaku penganiayaan terhadap Jurnalis, JND oleh Jhon dan rekan telah melanggar Undang-undang Pers No.40 tahun 1999, berbunyi pada pasal – pasal nya seperti : –“,Pasal 18,ayat(1)Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan kekerasan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan jurnalis ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
“,Pasal 2, tentang Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.”,
“,Pasal 6 tentang Pers nasional mempunyai peranan penting dalam memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan mengembangkan pendapat umum, dengan menyampaikan informasi yang tepat, akurat dan benar. Hal ini akan mendorong ditegakkannya keadilan dan kebenaran, serta diwujudkannya supremasi hukum untuk menuju masyarakat yang tertib.”
Dari uraian Pasal-pasal yang termaktub di atas sudah jelas aturan nya dengan undang-undang pokok pers No 40 tahun 1999 bahwasanya Pers, bila di langgar aturan oleh pelaku inisial jhon, bersama Rekan-rekannya yang telah menganiaya korban seorang wartawan sumsel, juga dapat di kenakan pasal KUHP Pidana Sesuai kasus nya dalam pasal sangkaan Penganiayaan korban dari Redaksi grup media Buser24jam.com,”pelaku terancam dijerat dengan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 40 tentang Pers subsider Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 KUHP subsider Pasal 335 KUHP.”
Dimohon kepada Bapak Kapolda Sumsel, bersama jajaran nya untuk menindaklanjuti laporan jurnalis sumsel tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan seluruh media di Nusantara Indonesia mengecam keras Perilaku oknum Mafia penampungan BBM Ilegal Drilling, yang berlokasi di jalan lintas Palembang-Indralaya, Ogan ilir terutama profesi jurnalis/wartawan Sumsel Sangat perihatin atas kejadian yang menimpa Rekan Seprofesi. Dan akan mengkonfirmasi lebih lanjut Kapolres Ogan Ilir terkait kejadian ini.
Untuk di tindak Oknum-oknum yang mengancam, kegiatan Wartawan.( PR/ Tiem )
Redaksi