Rajawaliborneo.com. Padang, Sumatera Barat – Proyek Peningkatan Berkala di Ruas Jalan Utama Kota Padang, tepatnya di Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Sumatera Barat, menjadi sorotan masyarakat. Proyek ini meliputi peningkatan berkala dari Rawang Bukit Putus hingga Seberang Padang, namun diduga kurang bermutu. Rabu,(16/10/2024).
Dok. Kualitas Proyek Peningkatan Jalan Utama Kota Padang Dipertanyakan.
Masyarakat mengeluhkan kondisi jalan yang bergelombang, di mana air sudah menggenang meskipun hujan baru turun sebentar. Hal ini memunculkan pertanyaan terkait kualitas pengerjaan, terutama mengingat besarnya dana yang dialokasikan untuk proyek tersebut.
Selain itu, pembangunan rigid beton di sisi kanan Teluk Bayur juga mendapat kritik. Masyarakat menilai bahwa pekerjaan ini kurang profesional, dengan beton yang diduga kekurangan air selama proses pengeringan. Akibatnya, beton tersebut tampak retak-retak dan warnanya memutih karena tidak menggunakan kain pelembap yang seharusnya dipasang.
Konsultan pengawas dari CV Jasa Reka Consultant, yang dibayar oleh negara, diharapkan dapat menunjukkan profesionalismenya dalam mengawasi pekerjaan ini. Namun, adanya dugaan kurangnya pengawasan dan kontrol terhadap pelaksanaan proyek membuat masyarakat mempertanyakan efisiensi penggunaan dana publik.
Proyek ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang dengan kontraktor pelaksana PT Melayu Riau. Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp4,733 miliar, dengan masa pelaksanaan 135 hari kalender. Kualitas hasil proyek yang menggunakan dana rakyat ini tentunya harus menjadi perhatian utama agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
Pemerintah diharapkan segera menindaklanjuti keluhan warga dan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap kontraktor dan konsultan pengawas, guna memastikan bahwa kualitas pembangunan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pewarta : Syamson.