Rajawaliborneo.com.     Sumatera Barat – Proyek pembangunan D.I Irigasi Sawah Laweh di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, yang dijanjikan akan selesai tepat waktu, kini diduga mangkrak. Masyarakat Simaung Cumateh, yang awalnya optimis dengan janji-janji manis yang diberikan oleh pejabat BWSS V Padang pada pertemuan tanggal 17 November 2023, kini merasa kecewa. Hingga Oktober 2024, pembangunan jembatan gantung yang dijanjikan belum juga dimulai, meskipun kesepakatan telah ditandatangani dan informasi terkait pelaksana proyek sudah tersebar. Sabtu,( 05/10/2024).

Dok. Proyek Irigasi Sawah Laweh Dihantui Kemangkrakan, Masyarakat Resah Menunggu Kepastian.

Rasa kecewa masyarakat semakin dalam setelah melihat pemancangan tiang penyangga jembatan sudah dilakukan, namun pekerjaan selanjutnya tak kunjung dilanjutkan. Janji tersebut kini tampak seperti upaya untuk menenangkan sementara waktu tanpa ada kepastian pelaksanaan. Masyarakat mulai bertanya-tanya, apakah janji tersebut hanya untuk memenuhi kepentingan pihak tertentu, sementara kebutuhan masyarakat sesungguhnya diabaikan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Irigasi dan Rawa D.I Irigasi Sawah Laweh, Eka Hendra Irawan, S.T., M.T., menyatakan bahwa kerusakan oprit yang terjadi disebabkan oleh bencana alam pada tahun 2022. Namun, alasan ini tidak menghilangkan kekecewaan masyarakat yang masih menunggu realisasi pembangunan jembatan gantung yang telah lama dijanjikan. Proyek ini terus menjadi topik pembicaraan di tengah masyarakat yang semakin merasa ditinggalkan.” (***)

Pewarta : Syamson.

error: Content is protected !!