Rajawaliborneo.com, Sumatera Barat – Lima Puluh Kota Dampak paling parah terjadi di Jalan Nasional Sumbar-Riau, tepatnya di Nagari Koto Alam, Kelok 17, yang tertutup material longsor. Akibatnya, arus lalu lintas antara Sumbar dan Riau lumpuh total.
Informasi yang diterima dari masyarakat dan pengendara yang melintasi kawasan tersebut menyebutkan bahwa longsor menutupi ruas badan jalan nasional di sekitar Kelok 17, sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
Dok. Penomenab Alam berlangsung Di Jembatan mogan Sumatera Barat Riau.
Saat dihubungi oleh tim Rajawaliborneo, pada Kamis (27/02/2025), Kepala BPBD Lima Puluh Kota mengatakan, “Kami sedang meluncur ke lokasi kejadian, yaitu Kelok 17.”
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2, Rio Andika, tidak dapat dihubungi oleh tim Rajawaliborneo untuk mengonfirmasi kejadian tersebut. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, Thabrani ST. MT., juga telah dikabari, namun hingga Kamis (27/02/2025), belum memberikan tanggapan.
Kepala BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, Rahmadinol, S.Pd., yang berhasil dihubungi pada Kamis (27/02/2025), mengungkapkan bahwa banjir juga terjadi akibat luapan Sungai Batang Sinipan di Jorong Aia Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. Selain itu, luapan Sungai Batang Kapur Kociak di Nagari Koto Lamo, Kecamatan Kapur IX, juga menyebabkan banjir.
“Saat ini, Jalan Lubuak Alai-Koto Lamo belum bisa dilewati,” ungkap Ilham pada Kamis (01/03/2025).
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Jalan Nasional Sumbar-Riau, tepatnya di Kelok 17, Nagari Koto Alam.
Berdasarkan informasi dari warga di Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, banjir juga terjadi akibat luapan Sungai Batang Kampar. “Luar biasa besar kali ini,” ujar seorang warga. Kejadian ini juga terlihat di Jembatan Mongan, di mana ratusan kubik kayu tersangkut di jembatan.
Pewarta : Syamson.