Rajawaliborneo.com. Sumatera Barat – Nagari Ampang Taluak, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, salah satu akses jalan Nasional PJN II Kambang – Indrapura – Tapan – batas Bengkulu – batas Jambi, kembali menjadi sorotan. Hanya dengan hujan ringan, air sudah menggenang di sepanjang pinggiran ruas Jalan Tapan. Kondisi ini diduga disebabkan oleh kurangnya perawatan jalan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Kinerja Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terkait pun menjadi perhatian tajam masyarakat Ampang Taluak, Tapan.
Dok. Vidio akses jalan Nasional PJN II Kambang – Indrapura – Tapan – batas Bengkulu – batas Jambi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membiarkan kondisi jalan tergenang ini terus berlanjut dari tahun ke tahun. Dikhawatirkan, hal ini akan menyebabkan lebih banyak musibah, seperti pertengkaran antar pengguna jalan serta kecelakaan lalu lintas di sepanjang Jalan Nasional PJN II, khususnya di wilayah PPK 2.4 Nagari Ampang Taluak, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Bukit Buai, STA.210, Kabupaten Pesisir Selatan.
Salah satu kejadian yang kerap terjadi adalah pertengkaran antar pengendara roda dua, yang tak menyadari bahwa genangan air akibat hujan dapat menyebabkan kecipratan air pada pengendara lain. Situasi ini dianggap sebagai bentuk kelalaian dari Gustaf Fitriyadi, ST, selaku penanggung jawab utama di ruas Jalan Nasional Kambang – Indrapura – Tapan – batas Jambi – Bengkulu. Masyarakat menilai bahwa kurangnya tindakan tegas dalam menyelesaikan masalah ini menjadi sorotan utama.
Informasi mengenai kondisi jalan yang rusak, disertai dengan foto dan video, telah disampaikan oleh awak media kepada Kepala BPJN Wilayah Sumbar pada Sabtu, 28 September.
Pewarta : Syamson.