Rajawaliborneo.com. Buntok, Barito Selatan – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Barito Selatan Nomor Urut 1, H. Pe’i dan Ina Prayawati (PENA), dalam kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Barito Selatan periode 2024–2029 yang diusung oleh tiga partai politik yaitu PDIP, PPP, dan PKS, menawarkan kepada masyarakat Barito Selatan sejumlah program kerja (proker) andalan. Rabu,(13/11/2024).
Dok. Debat Publik Relawan Sahabat PENA, H. Ferry Supian
Demikian disampaikan oleh Ketua Tim Relawan Sahabat PENA, H. Ferry Supian, melalui sekretarisnya, Tri Norfauziah, kepada media ini di sela-sela kampanye dialogis di berbagai wilayah Kabupaten Barito Selatan.
“Kami mengajak masyarakat pemilih untuk mendukung pasangan PENA, karena mereka sudah memiliki program kerja yang jelas untuk Barito Selatan lima tahun ke depan,” ungkap Tri Norfauziah.
Adapun program-program tersebut antara lain:
1. Penyaluran dana tambahan sebesar Rp 1 miliar untuk setiap desa, yang akan disalurkan melalui program kesejahteraan masyarakat, di luar anggaran Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD).
2. Pengadaan bibit sawit gratis untuk masyarakat yang memiliki lahan, yang akan dibagikan secara berkelompok.
3. Pengawasan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara legal di wilayah Barito Selatan, yang berorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Program berikutnya, menurut Tri, adalah cetak sawah, yang dianggap sangat penting dalam mewujudkan ketahanan pangan masyarakat. Program ini akan diaplikasikan melalui keberhasilan di sektor pertanian dan perkebunan, mengingat Barito Selatan adalah salah satu kabupaten penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
“Jika nanti pasangan calon Bupati Barito Selatan Nomor Urut 1, PENA, mendapat mandat dan kepercayaan dari masyarakat, bagi kami itu bukanlah kesuksesan. Kesuksesan sejati adalah ketika pasangan ini berhasil membawa perubahan untuk Barito Selatan menuju masyarakat yang sejahtera, bermartabat, dan berkeadilan sosial,” tambahnya.
“Kesuksesan adalah keberhasilan kita semua dalam mewujudkan visi dan misi pasangan PENA, bukan sekadar retorika kampanye. Kami akan memperjuangkan ini sepenuhnya jika pasangan PENA dipercaya rakyat Barsel sebagai pemimpin untuk lima tahun ke depan,” pungkas Tri Norfauziah.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia dari Tim Relawan Sahabat PENA, Yulius Chandra, yang juga Ketua DPD Lembaga Bantuan Hukum Anak Negeri Kalimantan Tengah, menyatakan kepada media bahwa terkait keluhan masyarakat mengenai harga rotan yang rendah, hal tersebut juga menjadi prioritas yang akan diperjuangkan oleh pasangan PENA, terutama dalam hal perubahan regulasi.
Langkah awal yang akan dilakukan, jika pasangan PENA dipercaya, adalah membentuk Asosiasi Petani Rotan sebagai wadah untuk memudahkan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kehutanan. Menurut Yulius, terdapat beberapa regulasi yang perlu dicabut, seperti pasal dalam Undang-Undang Kehutanan yang menyebutkan bahwa rotan merupakan hasil hutan ikutan. Hal ini harus dicabut karena rotan sebenarnya termasuk komoditas hasil perkebunan, bukan hasil hutan.
“Selain itu, Permendag Nomor 35 Tahun 2011 tentang Larangan Ekspor Semua Jenis Rotan juga perlu dicabut. Langkah ini sudah dipersiapkan oleh pasangan PENA dan akan diusulkan bersama Asosiasi Petani Rotan kepada Kementerian Perdagangan,” jelas Yulius.
Dengan visi, misi, dan program kerja yang benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat, termasuk pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas, pasangan PENA disambut baik dengan antusias oleh warga di desa-desa tempat mereka berkampanye.
“Kami yakin, insya Allah, pasangan PENA sangat berpotensi memenangkan kompetisi ini. Dengan izin Allah, mereka akan menjadi pemimpin di Barito Selatan, Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini,” tutup Yulius.
Pewarta : JUMADI.