Rajawaliborneo.com. Sijunjung, Sumatera Barat – Ruas Jalan Nasional Muaro Kalaban, Kiliran Jao hingga perbatasan Riau dan Jambi kembali menjadi sorotan tajam masyarakat. Kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang sering kali menyebabkan kecelakaan, dan masyarakat mempertanyakan kapan jalan tersebut akan diperbaiki oleh PJN II. Rabu,( (23/10/2024).
Dok. Jalan Raya Nasional Sijunjung Rusak Parah, PPK Dituding Lalai : Kecelakaan Meningkat.
Pengendara roda dua dan empat di sepanjang jalan tersebut mengeluhkan seringnya terjadi kecelakaan akibat kondisi jalan yang rusak. Masyarakat Kabupaten Sijunjung juga menyuarakan ketidaknyamanan mereka. “Setiap hari kami melihat kendaraan yang patah per atau kecelakaan lainnya. Kami lelah menunggu tindakan dari pemerintah, terutama dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),” ujar salah satu warga yang ditemui tim media Rajawali Borneo di lokasi.
Hingga berita ini dirilis, Pejabat Pembuat Komitmen 2.2, Roly Ekianto, S.E., belum memberikan tanggapan terkait masalah ini. Jalan Nasional yang masuk dalam tanggung jawab PJN II tersebut dibiayai oleh anggaran APBN, namun kerusakan terus dibiarkan.
“Sudah lebih dari sebulan jalan ini rusak, namun tidak ada tanda-tanda akan diperbaiki,” keluh warga lainnya. Pengendara sering kali harus berkendara secara tidak stabil karena jalan yang rusak, hingga tak jarang terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua maupun empat.
Kritik tajam juga dilontarkan terhadap Roly Ekianto, yang dianggap lebih fokus pada proyek-proyek lainnya dibanding memperhatikan keselamatan masyarakat. “Beliau sering lewat di jalan ini, tetapi tampaknya berpura-pura tidak melihat kondisi jalan yang rusak parah,” lanjut warga.
Seringnya kecelakaan di lokasi yang sama, bahkan melibatkan korban jiwa, seperti seorang pelajar yang meninggal di tempat, memperburuk reputasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Trilogi Kementerian PUPR yang berbunyi ‘Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan Bertindak Tepat’ tidak terlihat di sini. Sebaliknya, apa yang kami rasakan justru duka mendalam akibat kecelakaan yang terus terjadi,” ujar warga lainnya.
Kehadiran Roly Ekianto sebagai PPK 2.2 seharusnya menjadi solusi, namun sebaliknya, ia dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya. “PPK lain sudah membenahi jalan yang rusak dalam hitungan minggu, tapi PPK 2.2 ini membiarkan masalah berlarut-larut,” tegas salah satu tokoh masyarakat.
Pewarta : Syamson.