Rajawaliborneo.com, Pessel, Sumatera Barat – Masyarakat di kawasan Sungai Nyalo dan Mandeh mengeluhkan kualitas air yang didistribusikan oleh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK Mandeh. Air yang seharusnya bersih diduga kotor, keruh, bahkan berlintah, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Kamis,(10/10/2024).
Keluhan ini datang setelah SPAM IKK Mandeh tidak mendistribusikan air bersih selama lebih dari tiga setengah tahun. Direktur Utama PDAM Tirta Langkisau Painan, Herman Budiarto, saat dikonfirmasi oleh Rajawaliborneo.com pada 6 Oktober, menyatakan bahwa hal ini sudah dilaporkannya ke Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V) Padang.
“Masalah ini sudah kami laporkan ke BWSS V Padang dan mereka telah memasukkannya ke dalam anggaran OP tahun 2025. Sebab, SPAM IKK Mandeh masih tercatat sebagai aset BWSS V dan belum diserahkan kepada Pemda Pessel,” jelas Herman Budiarto.
Namun, pernyataan ini diklarifikasi lebih lanjut oleh Rajawaliborneo.com yang menghubungi pihak Satuan Kerja Operasional BWSS V Padang. Pihak Satker BWSS V menyatakan bahwa mereka belum mendapatkan informasi tersebut. “Kami akan cek dulu informasinya. Jika memang ini pekerjaan pusat, akan kami selesaikan sesuai instruksi. Namun, mengapa harus menunggu tahun depan?” ungkap perwakilan Satker BWSS V.
Menariknya, ketika kembali dihubungi pada 7 Oktober, Herman Budiarto mengubah keterangannya dan menyatakan bahwa datanya telah dikirim kepada Bu Agus, konsultan yang dipekerjakan oleh BWSS V. Ia menegaskan bahwa Kampung Sei Nyalo masih mendapatkan suplai air bersih.
“Data sudah diserahkan kepada Bu Agus, konsultan lapangan yang dipekerjakan oleh BWSS V. Hingga saat ini, Kampung Sei Nyalo masih mendapat suplai air bersih,” ungkap Herman Budiarto.
Namun, pernyataan Herman Budiarto ini dibantah oleh masyarakat setempat. Mereka menegaskan bahwa air yang mereka terima tidak layak untuk dikonsumsi karena kotor dan berlintah. “Airnya kotor, keruh, dan tidak menggunakan kaporit,” keluh salah seorang warga.
Keluhan warga semakin memuncak setelah diketahui bahwa penyaring lumpur air sudah dibawa ke Painan. Salah seorang warga dengan kesal mengatakan, “Saat musim hujan, air yang didistribusikan melalui SPAM IKK Mandeh sering kali kotor dan berlumpur, bahkan terkadang lintah masuk ke dalam bak mandi.”
Masyarakat Mandeh meminta agar Dirut PDAM Tirta Langkisau turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi sebenarnya. “Kami, masyarakat Mandeh dan Sungai Nyalo, 100% tidak menikmati air bersih yang dibangun menggunakan dana APBN. Kami meminta Dirut PDAM untuk turun langsung dan melihat kondisi ini,” tegas warga.
Sejak berita ini diterbitkan, Rajawaliborneo.com masih terus melakukan upaya untuk mengumpulkan data dan klarifikasi dari pihak-pihak terkait. (***)
Pewarta : Syamson.