Rajawaliborneo.com. Sekadau, Kalimantan Barat – Banyaknya pembangunan yang tidak maksimal di Kabupaten Sekadau telah menarik perhatian Antonius Anton, Ketua DPD IWO Indonesia Kabupaten Sekadau, yang juga seorang investigator Nusantara Corruption Watch Kabupaten Sekadau. Dalam wawancara dengan media ini pada Minggu, 21 Juli 2024, Antonius Anton mengungkapkan beberapa masalah terkait proyek pembangunan di daerah tersebut.

Dok. Pembangunan yang tidak maksimal di Kabupaten Sekadau.

Antonius Anton mengemukakan bahwa banyak proyek, baik jalan, bangunan gedung, maupun proyek air bersih, tampak tidak maksimal. “Mulai dari jalan yang belum lama dibuat sudah rusak dan tambalan pun tidak bertahan lama, baik pekerjaan lama maupun yang baru-baru ini. Begitu pula dengan beberapa bangunan puskesmas yang dibangun pada tahun 2021, ada yang tidak sesuai dengan gambar kerja bahkan dari bill of quality volume yang tampak kurang,” ujar Antonius.

Selain itu, Antonius juga mengungkapkan bahwa beberapa proyek pembangunan malah mengarah ke kebun pribadi, baik milik pejabat maupun kontraktor, sehingga tampaknya tidak untuk kepentingan umum.

Lebih mengejutkan lagi, Antonius menceritakan pengalamannya saat melakukan investigasi di suatu daerah di Kabupaten Sekadau. Ia bertemu dengan seorang kontraktor yang sedang menyiapkan berkas dan hendak menghubungi kepala desa untuk tanda tangan sebagai syarat memulai pekerjaan. “Kontraktor itu menyebutkan proyek yang akan dikerjakan adalah ‘beli paket’ dengan harga 15%. Ketika saya tanya proyek milik siapa, dengan tegas kontraktor tersebut menjawab bahwa proyek itu milik kabupaten,” ungkap Antonius.

Antonius merasa yakin bahwa inilah salah satu alasan mengapa pembangunan di Kabupaten Sekadau tidak maksimal. Terlebih lagi, banyak kampung yang bisa terbangun dengan baik jika pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD tidak diperjualbelikan. “Saya semakin penasaran dengan gaji anggota DPRD kita, apakah gaji mereka kurang sehingga harus menjual proyek Pokir mereka?” tanyanya.

Antonius menegaskan bahwa ia akan terus mengungkap kebenaran ini dan berharap agar instansi terkait tidak hanya diam saja, tetapi juga melakukan investigasi lebih lanjut melalui bagian Intel dan Tipikor. “Saya berharap agar tim khusus diturunkan demi menyelamatkan uang negara dan rakyat,” tambahnya.

“Antonius, berkomitmen untuk terus berjalan mengungkapkan kebenaran ini meskipun sudah ada upaya intervensi terhadap dirinya. “Saya sangat yakin sedikit demi sedikit akan terbongkar, dan saya tidak peduli apapun yang menghadang saya,” pungkasnya.

Pewarta : Redaksi.

error: Content is protected !!