Rajawaliborneo.com.  Pesisir Selatan, Sumatera Barat – Proses evakuasi material longsor di Nagari Jalamu, Ujung Bukik Ampek Koto Ilia, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, akibat curah hujan deras, telah mengungkap kerusakan besar. Longsor ini menyebabkan makam Pandan, tempat pemakaman Suku Melayu dan Suku Koto, ikut terdampak.

Dok. 50 Kerangka Terdampak Longsor di Batang Kapas.

Sebanyak 50 kerangka manusia ditemukan terkena longsoran pada Jumat sore (17/01/2025). Beberapa di antaranya masih terbungkus kain kafan. Hadi Syofriatma, S.H., seorang tokoh masyarakat Batang Kapas sekaligus advokat ternama di Kota Wisata Painan, juga turut menunggu evakuasi kerangka keluarga almarhum orang tua dan nenek nya.

Hadi berencana memindahkan kerangka keluarganya ke makam baru di Sungai Pampan, Nagari Koto Nan Tigo, Kecamatan Batang Kapas. Dalam pernyataannya, Hadi mengucapkan terima kasih kepada PPK 2.3 Nova Herianto, S.T., M.T., serta alat berat UHA yang telah membantu evakuasi kerangka dari makam kaum Suku Melayu dan Koto di lokasi terdampak.

“Kami sangat berterima kasih kepada Nova Herianto, S.T , M.T., dan timnya. Ini adalah aksi nyata yang sangat membantu masyarakat yang terkena dampak longsor,” ungkap Hadi.

Nova Herianto, S.T., M.T., menegaskan bahwa pihaknya merasa berkewajiban membantu. “Longsoran ini kebetulan terjadi di sekitar jalur kami, jadi ini adalah tanggung jawab kami untuk mendukung masyarakat,” ujar Nova.

Namun, masyarakat Batang Kapas merasa kecewa dengan minimnya bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan. Kepala BPBD, Yuskadri, yang dihubungi RajawaliBorneo.com, menyatakan bahwa hanya dua kantong jenazah yang tersedia. “Kami hanya memiliki dua kantong jenazah yang tersisa,” tegasnya saat dikonfirmasi pada Minggu (19/01/2025).

Situasi ini memicu kekecewaan di kalangan masyarakat yang berharap dukungan lebih maksimal dari pihak berwenang.

Pewarat : Syamson.

error: Content is protected !!